Review Deadpool & Wolverine (2024): Kolaborasi Brutal dan Kocak Duo Antihero Marvel

Review Film: Deadpool & Wolverine (2024) – Kolaborasi Anti-Hero yang Mengguncang MCU

Film Deadpool & Wolverine (2024) menandai debut resmi Deadpool dalam Marvel Cinematic Universe (MCU), mempertemukan dua karakter ikonik—Deadpool (Ryan Reynolds) dan Wolverine (Hugh Jackman)—dalam petualangan penuh aksi, humor, dan kekacauan multiverse.  Disutradarai oleh Shawn Levy, film ini menjadi sorotan utama dalam dunia perfilman tahun 2024. 

Poster resmi film Deadpool & Wolverine (2024) menampilkan kedua karakter dalam pose siap tempur dengan latar belakang logo X-Men.
poster-deadpool-wolverine-2024.webp





 trailer resmi film Deadpool & Wolverine(2024) 
    Sinopsis Singkat

    Dalam film ini, Deadpool direkrut oleh Time Variance Authority (TVA) untuk misi yang melibatkan ancaman terhadap realitas multiverse.  Alih-alih mengikuti perintah, ia merekrut varian Wolverine untuk menyelamatkan semestanya dari kehancuran.  Kombinasi gaya brutal Wolverine dan humor khas Deadpool menciptakan dinamika yang unik dan menghibur.  


    Pemeran Utama

    Ryan Reynolds sebagai Wade Wilson / Deadpool

    Hugh Jackman sebagai Logan / Wolverine

    Emma Corrin sebagai Cassandra Nova (antagonis utama)

    Morena Baccarin sebagai Vanessa

    Rob Delaney sebagai Peter

    Leslie Uggams sebagai Blind Al

    Karan Soni sebagai Dopinder

    Matthew Macfadyen sebagai Mr. Paradox

    Brianna Hildebrand sebagai Negasonic Teenage Warhead

    Stefan Kapičić sebagai suara Colossus

    Shiori Kutsuna sebagai Yukio

    Aaron Stanford sebagai Pyro

    Deadpool dan Wolverine berdiri saling membelakangi dalam kostum ikonik mereka, dengan simbol Deadpool bercakar di tengah.
    deadpool-wolverine-berpunggungan.webp






    Humor: 

    Wajah lama dengan nada baru

    Humor Deadpool memang identik dengan vulgaritas, pemecahan dinding keempat, referensi industri hiburan, dan sexual jokes—"cocky line readings", fart jokes, hingga homoerotic punchlines  . Misalnya dialognya saat awal pertarungan besar: “Get your special sock out, nerds…” Nyeletuk kasar itu tetap mengundang tawa  .

    Namun, banyak kritikus mengatakan humor tersebut kini terasa stale atau basi  . Gaya Deadpool yang dulu segar, kini dianggap klise dan terkadang ofensif—meskipun masih menggigit bagi sebagian audiens khusus.

    Humor meta & fanservice

    “Kalian diajak masuk ke dalam film ini,” ujar karakter Deadpool—ini bukan hanya gimmick, tapi inti humor film. Dia mengejek Disney, MCU, mantan Fox, dan bahkan komersial franchise MCU  . Cameo para tokoh dari franchise X-Men Fox—termasuk munculnya karakternya Tobey Maguire, Andrew Garfield, hingga Charlie Cox—tak hanya kejutan, tapi momen fan-joy  .

    Bagaimanapun, kritik muncul: terlalu banyak easter eggs hingga plot terasa secondary  .

    Dampak bagi suasana

    Komentar reddit:

    > “loved every character that was in the movie. So many great things…”  
    “I think it may be a foul‑mouthed wet dream.”  


    Bagian kritikus:

    > "Relentlessly irritating, with cheap jokes instead of stake."  


    Singkatnya: jika kamu termasuk penggemar genre ini, ketawa ngakak masih ada. Tapi bila mengharap humor orisinal dan bermakna—harapanmu bisa kandas.


    Wolverine menggendong Deadpool di tengah latar ledakan api berbentuk hati, mencerminkan humor khas film.

    deadpool-digendong-wolverine.webp








    Plot & Struktur Cerita

    Garis besar

    Wade direkrut TVA untuk mencari Logan dari universe lain agar mengisi kekosongan pada timeline-asli mereka  . Konflik utama muncul saat mereka menghadang Mr. Paradox yang ingin menghancurkan multiverse agar TVA bisa berkuasa penuh  .

     Kelebihan

    Fanservice tinggi: banyak karakter dan era X-Men Fox melebur jadi ledakan nostalgia  .

    Third act muncul twist dan cameo besar: banyak penggemar “m baru sadar ‘Weiner!’”  .


     Kekurangan

    Plot tipis dan incoherent: banyak kritikus menyebut cerita seperti ‘mishmash’ tanpa fokus  .

    Exposition berlebihan: karakter perlu dijelaskan lewat dialog, bukan show, jadi terasa canggung  .

    Emotional stakes rendah: seolah Deadpool malah cuma menabung jokes daripada simpati  .


    Akting & Chemistry 

    Ryan Reynolds sebagai Deadpool

    Memainkan Wade lagi-lagi menjadi anchor utama—sarcastic, hiperaktif, berani vulgar. Momen saat dia “stiffie” mikirin Gossip Girl—gangguan lucu tapi cringe . Namun, Reynolds dianggap mulai kehabisan variasi karakter—hanya mengandalkan persona lama .

    Hugh Jackman sebagai Wolverine

    Penampilan sang Logan tetap kuat. Banyak yang menyebut chemistry-nya dengan Reynolds adalah highlight sejati—tingkatan buddy movie solid . Aksi brutal saat di mobil Odyssey jadi napas emosional: hanya Jackman yang bisa membuat momen itu lebih nyata di tengah kekacauan humornya .

    Pendukung: Emma Corrin & Matthew Macfadyen

    Emma Corrin pantas diapresiasi sebagai villain Cassandra Nova—menghantui dan memikat . Sedangkan Matthew Macfadyen tampil penuh flair sebagai Mr. Paradox, karakter eksentrik dan antagonis yang mewarnai film .


     Visual & Aksi 

     Aksi R-rated

    Adegan kekerasan sangat eksplisit: neck-slicing, heart-stabbing, darah muncrat—sesuai rating R . Hal ini jadi daya tarik tersendiri untuk segmen dewasa.

    Koreografi

    Beberapa adegan aksi luar biasa, beberapa lainnya goyah dan terlalu bergoyang – efek shaky cam yang berlebihan . Tapi seluruh keseluruhan cukup memuaskan bagi penggemar action-comedy.

    CGI & Estetika

    Visual cukup mirip film Marvel modern, tapi tidak istimewa . Ada CGI ropey yang terasa seperti disengaja untuk mempertahankan nuansa Deadpool klasik .

    Musik & Soundtrack

    Soundtrack menampilkan Madonna, John Travolta/Olivia Newton-John, bahkan musik dari The Greatest Showman (dengan cameo satir lewat Logan!) . Penggunaan ini terasa menghibur dan lucu, meskipun beberapa mengkritik terlalu terasa seperti video klip .

    💰 Performa Box Office

    Deadpool & Wolverine meraih kesuksesan komersial luar biasa dengan pendapatan global sebesar $1,338 miliar.  Film ini menjadi film berperingkat R dengan pendapatan tertinggi sepanjang masa, melampaui Joker (2019) hanya dalam 23 hari penayangan.  Di Amerika Utara, film ini meraih $636,7 juta, sementara di pasar internasional mencapai $701,3 juta.  

    Tampilan penuh Deadpool dan Wolverine dalam posisi bertarung di atas latar putih bersih, menampilkan detail kostum lengkap.
    deadpool-wolverine-pose-aksi.webp







    Dampak & Tempat Film ini di MCU (± 200 kata)

    Film ini menjadi pembuka Mutant era MCU—sebuah sinyal bahwa masa depan MCU akan melibatkan karakter mutant seperti X-Men dan Deadpool . Dengan sukses komersial besar, Marvel secara agresif memasukkan elemen Fox X-Men ke MCU, termasuk cameo-cameo tak terduga .

    Dari sisi tema: film ini tak berusaha membentuk seriousness atau menyambung dunia utama MCU, melainkan justru meledek dan menggempur tatanan itu. Lelucon tajam terhadap budaya franchise MCU: "Welcome to MCU di titik rendahnya" .

    Akibatnya, Deadpool & Wolverine hadir sebagai hiburan alternatif—action-comedy satire penuh referensi, daripada bagian plot besar MCU.

     




    Film ini juga menampilkan sejumlah cameo dari karakter Marvel lainnya, termasuk:

    Blake Lively sebagai Lady Deadpool

    Channing Tatum sebagai Gambit

    Jennifer Garner sebagai Elektra

    Chris Evans sebagai Human Torch

    Wesley Snipes sebagai Blade

    Henry Cavill dalam peran cameo


    Jadwal Tayang

    Indonesia: Rabu, 24 Juli 2024

    Amerika Serikat: Jumat, 26 Juli 2024

    Film ini dirilis lebih awal di Indonesia, sesuai dengan kebiasaan perilisan film Hollywood yang biasanya tayang dua hari lebih awal dari jadwal di Amerika Serikat .

    🧩 Kesimpulan

    Deadpool & Wolverine menghadirkan kombinasi aksi, humor, dan nostalgia yang memuaskan bagi penggemar Marvel.  Meskipun plotnya memiliki kekurangan, performa luar biasa di box office dan penerimaan positif dari penonton menjadikannya salah satu film superhero paling menonjol tahun 2024. 




    Penutup dan Opini Pribadi

    Deadpool & Wolverine (2024) sukses memberikan tontonan yang penuh aksi brutal, tawa tak terduga, dan kejutan-kejutan khas multiverse Marvel. Chemistry antara Ryan Reynolds dan Hugh Jackman terasa sangat kuat dan menjadi daya tarik utama sepanjang film. Humor sarkastik Deadpool berpadu sempurna dengan karakter Wolverine yang lebih serius dan garang, menciptakan dinamika duo anti-hero yang segar dan menghibur.

    Bagi penggemar Marvel, film ini menjadi sajian wajib tonton yang bukan hanya menghadirkan nostalgia, tapi juga membuka banyak potensi cerita baru dalam semesta MCU. Sementara bagi penonton umum, film ini tetap bisa dinikmati sebagai hiburan aksi-komedi yang solid dan tidak membosankan.

    Secara pribadi, saya sangat menikmati bagaimana film ini menyeimbangkan kekacauan khas Deadpool dengan intensitas khas Wolverine. Ini bukan sekadar film superhero—ini adalah perayaan dua ikon yang akhirnya bersatu dalam layar lebar dengan cara yang spektakuler.



      
     

    Komentar

    Posting Komentar

    Postingan populer dari blog ini

    Trailer Film Horor Indonesia "Desa Mati" (2025) – Teror Mencekam di Desa Terpencil

    Trailer Saviour 2 (2025) – Aksi Balas Dendam Sang Malaikat Kematian Kembali Menghantui