 |
poster-saranjana-kota-ghaib-2023.webp |
TRAILER RESMI YOUTUBE:
Latar Cerita & Inspirasi
1. Urban Legend "Kota Saranjana"
750-0Kisah Kota Saranjana bermula dari cerita rakyat dan pengalaman urban legend yang viral di media sosial seperti Twitter dan TikTok—seorang kurir paket mengaku dibawa ke kota modern yang tak tercatat di Google Maps. Kota itu digambarkan penuh gedung pencakar langit, teknologi canggih, transportasi maju, dan suasana futuristik—namun berada di dunia ghaib.
2. Menggali Tradisi Kalimantan Selatan
Sutradara Johansyah Jumberan yang berasal dari Kalimantan Selatan ingin membawa cerita lokal ke layar lebar. Ia memilih mengambil kisah yang jarang diangkat oleh sineas nasional, yakni urban legend Saranjana, agar memberikan nuansa baru dalam perfilman Indonesia.
Sinopsis Detail
Babak Awal: Kehilangan yang Misterius
Grup band asal Jakarta bernama Signifikan melakukan tur konser di Kotabaru, Kalimantan Selatan. Vokalis mereka, Shita yang diperankan oleh Adinda Azani, tiba‑tiba menghilang tanpa jejak setelah tampil di malam hari
Para anggota band lain, yaitu Rendy, Dion, Vey, Fitri, Hendra, Anwar, dan lainnya, merasa panik dan sulit menemukan petunjuk jelas. Warga lokal hanya memberikan satu nama yang sering disebut: Saranjana
Babak Tengah: Pencarian & Masuk ke Kota Ghaib
Setelah mendapatkan berbagai info dari penduduk lokal, band ini yakin bahwa Shita terjebak di kota gaib bernama Saranjana. Mereka memutuskan mencarinya, meski sadar bahwa kota tersebut tidak terlihat oleh manusia biasa
Dalam jangka waktu tujuh hari, para personel melakukan petualangan penuh ketegangan dan horor: melintasi portal ke dunia lain, disuguhi pemandangan kota canggih yang terbalik logika, bertemu makhluk mistis, hingga menghadapi ujian spiritual dan keberanian. Setiap hari penuh dengan kejutan menegangkan hingga mereka akhirnya menemukan Shita
Babak Akhir: Klimaks & Penyelsaian
Momen klimaks terjadi ketika band berhasil menembus kota ghaib lebih dalam, menemukan portal pulang dan menghadapi keajaiban serta teror yang saling bertaut. Apakah mereka bisa kembali membawa Shita? Ending film menyisakan rasa penasaran antara antara super-alami, dilema spiritual, dan pengaruh legenda terhadap realitas.
 |
poster-horor-saranjana-2023.webp |
Profil Tokoh & Pemeran
Berikut daftar pemain utama dan karakter mereka dalam Saranjana: Kota Ghaib
Adinda Azani sebagai Shita – vokalis band Signifikan yang menghilang.
Luthfi Aulia sebagai Rendy
Irzan Faiq sebagai Dion
Ajeng Fauziah sebagai Vey
Betari Ayu sebagai Fitri / Fitriah
Gusti Gina sebagai Midah / Hamidah
M. Adhiyat sebagai Hendra
Mourys Sam sebagai Anwar
Ananda George, Alvaro Axela, Putri Intan Kasela, Fauzi Rahman, dan lainnya mengisi peran pendukung termasuk tokoh lokal dan figur spiritual.
Produksi & Efek Visual
Produksi Lokal & Tim
Film ini diproduksi oleh Darihati Films dengan Johansyah Jumberan sebagai sutradara, dan Victor G. Pramusinto sebagai produser. Johansyah juga merangkap sebagai penulis naskah, menjadikan visinya sangat konsisten .
Lokasi Syuting
Syuting dilakukan di beberapa titik di Kalimantan Selatan, termasuk Kotabaru dan daerah sekitarnya untuk merepresentasikan suasana hutan, desa, hingga kota mistis .
CGI & Visual Kota Ghaib
Sutradara menyatakan bahwa pembuatan Kota Saranjana membutuhkan CGI ekstensif. Visual gedung pencakar langit, kendaraan futuristik, dan suasana metropolis magis ditampilkan untuk memberi kesan kota maju yang tak kasat mata pada dunia nyata.
Tema & Analisis
1. Realitas vs Mistik
Film ini mengajak penonton mempertanyakan batas antara dunia nyata dan ghaib. Kota Saranjana menjadi simbol dualitas antara kemajuan teknologi dan kehidupan spiritual tersembunyi.
2. Persahabatan & Kesetiaan
Perjalanan tujuh hari anggota band untuk menyelamatkan Shita mencerminkan nilai solidaritas, keberanian, dan pengorbanan. Meskipun tidak ada jaminan, ikatan mereka tetap kuat menghadapi ketidakpastian.
3. Legenda Lokal sebagai Identitas
Mengangkat urban legend Saranjana memberikan nuansa otentik dan identitas budaya untuk Kalimantan Selatan, sekaligus membuktikan potensi cerita rakyat untuk digarap sebagai film populer.
4. Kritik Sosial Terselubung
Ada simbolisme kota modern yang tak terlihat ini mencerminkan kesenjangan antara kemajuan teknologi dan hubungan manusia dengan lingkungan alam dan spiritual. Mitos dijadikan cermin masyarakat modern yang kehilangan akar budaya.
Musik & Soundtrack
Soundtrack film ditulis oleh Ganden Bramanto dan menampilkan musik dari JEF Banjar seperti lagu:
King & Queen
Dalas
Saranjana
Japin Panting
Keseluruhan musik mencampurkan elemen lokal dengan nuansa etnik Kalimantan untuk mendukung atmosfer misterius dan imersif dalam film.
 |
logo-saranjana-kota-ghaib.webp |
Penerimaan & Pencapaian
Film ini meraih lebih dari 1.248.107 penonton dalam sebulan setelah penayangan, menjadikan salah satu film Indonesia terlaris sepanjang masa saat itu dan karya paling sukses sutradara Johansyah .
Namun secara kritis, film mendapat ulasan beragam—beberapa mengapresiasi ide cerita dan visualnya, sementara yang lain menyoroti kekurangan pada kualitas narasi, pacing, dan karakterisasi .
Ulasan Singkat
🔹 Kelebihan:
Ide cerita unik dari urban legend lokal yang belum pernah dibawa ke layar.
Visual impresif dengan CGI untuk membangun Kota Saranjana.
Atmosfer horor yang intens, paduan antara ketegangan dan keindahan.
🔹 Kekurangan:
Beberapa kritik menyebut narasi kurang mendalam dan penokohan karakter kurang kuat.
Pacing terburu-buru di beberapa adegan klimaks.
Fungsi pesan budaya belum tertanam secara mendalam.
Siapa yang Cocok Menonton?
Film ini cocok untuk:
Penggemar horor yang ingin mencoba nuansa petualangan mistis berbeda.
Pecinta cerita rakyat dan urban legend Indonesia.
Penonton yang tertarik dengan perpaduan horor, petualangan, dan fiksi ilmiah.
Kesimpulan
Saranjana: Kota Ghaib bukan sekadar film horor; ia adalah pertemuan antara legenda lokal, petualangan mistis, dan imajinasi futuristik. Lewat pengalaman tujuh hari pencarian Shita, film ini menawarkan kejutan, ketegangan, nostalgia budaya, serta pertanyaan mendalam tentang realitas yang tak terlihat. Meski memiliki kekurangan, film ini berhasil memberi warna baru dalam perfilman Indonesia dan membuktikan bahwa cerita rakyat bisa menjadi konten kuat dengan produksi yang tepat.
 |
adegan-malam-saranjana-2023.webp |
Opini Pribadi
Secara pribadi, saya merasa film ini menjadi salah satu proyek horor lokal yang berani tampil beda. Ketika sebagian besar film horor Indonesia masih terpaku pada rumah tua, hantu perempuan, atau ritual mistik, Saranjana tampil dengan pendekatan sinematik yang lebih luas: menggabungkan legenda lokal dengan sentuhan petualangan dan fiksi ilmiah. Itu nilai tambah tersendiri.
Meskipun ada beberapa bagian cerita yang terasa agak terburu-buru, dan pengembangan karakter yang belum sepenuhnya kuat, saya tetap mengapresiasi bagaimana film ini berusaha membawa penonton ke dalam dunia yang asing namun terasa dekat — dunia yang mungkin hanya bisa dirasakan oleh mereka yang percaya.
Saya juga mengapresiasi pemilihan lokasi Kalimantan Selatan sebagai latar cerita. Selain memberikan nuansa visual yang eksotis, hal ini juga memperkuat identitas budaya Indonesia yang beragam dan kaya akan cerita mistis.
Secara keseluruhan, Saranjana: Kota Ghaib merupakan langkah maju dalam pengembangan genre horor lokal. Sebuah tontonan yang memancing rasa penasaran, menantang imajinasi, sekaligus memberikan ruang bagi mitos daerah untuk tetap hidup di era digital.
Penutup
Film Saranjana: Kota Ghaib merupakan contoh nyata bahwa cerita rakyat Indonesia memiliki potensi besar untuk diangkat ke layar lebar. Kisahnya yang berakar dari mitos Kalimantan Selatan tidak hanya menghadirkan sensasi horor, tapi juga membuka ruang kontemplasi tentang batas antara dunia nyata dan dunia tak terlihat. Dengan visualisasi kota ghaib yang cukup ambisius dan penggambaran atmosfer mistis khas daerah, film ini berhasil menyajikan tontonan yang memikat sekaligus unik di antara film horor Indonesia lainnya.
Bagi kamu yang tertarik dengan cerita urban legend, dunia supranatural, dan pencarian eksistensial, Saranjana: Kota Ghaib adalah tontonan yang layak untuk dinikmati. Tak hanya menegangkan, film ini juga mengajak kita untuk lebih mengenal kekayaan budaya daerah dan memaknai kembali kisah-kisah yang selama ini hanya dianggap sebagai dongeng.
Komentar
Posting Komentar