Pemeran & Karakter
Eyka Farhana sebagai Azlinda, protagonis yang digambarkan berani, emosional, namun terkadang terasa datar dalam ekspresi.
Alif Satar sebagai Ustaz Taha, ulama pembimbing yang memiliki wibawa tapi sering terjebak dialog klise.
Fasha Sandha sebagai Ustazah Jamilah, mentor spiritual yang kontroversial karena makeup berat—“lipstik, bronzer, blush… terlalu tebal” .
Hingga pemeran pendukung seperti Aziza Kazan, Elly Arifin, dan Azlan Komeng, yang perannya kurang dieksplor.
Aspek Teknis & Produksi
Sutradara & Naskah
Ahmad Idham tampil lagi di kursi sutradara. Namun meski cukup berpengalaman, kali ini dia dianggap lebih mengedepankan efek instan ketimbang membangun atmosfer. Alur cerita sering dianggap "all over the place" karena plot yang lompat-lompat tanpa arah .
Produksi & CGI
Film berdurasi 89 menit ini memang menyajikan visual mistis, namun CGI yang tampak terasa "murahan" dan tidak halus. Efek suara pun tergolong dramatis ala sinetron, bahkan disebut “assault in the form of sound effect and melodramatic TV drama score” .
Pendapat Penonton dan Rating
IMDb & Rotten Tomatoes
IMDb mencatat rating 6,4/10 dari sekitar 34 penilai . Termasuk moderat, tapi bukan nilai yang menggembirakan.
Rotten Tomatoes belum mencatat kritik spesifik (critic dan audience score 0), namun review umum menunjukkan film ini gagal memikat.
Kritik Publik (Letterboxd)
Beragam komentar negatif muncul di platform Letterboxd:
> “Banyak benda aku nak cakap… stop bazir duit buat movie macam ni… Lakonan, sumpah teruk… dialog kaku dan tak ada emosi.”
“I recall seeing the original in 2019… This however was a complete 180. The dubbing were super atrocious...”
.webp) |
anak-perjanjian-syaitan-2-karakter-perempuan.webp |
Komentar lain menyoroti:
Kualitas akting di bawah standar, akting terasa amatiran tanpa kedalaman emosional.
Plot tanpa fokus, “kita pun tak faham apa yang berlaku” dan setting beralih ala-ala stranded thriller berkedai bomoh di hospital .
Efek dramatis berlebihan, bahkan adegan di kuburan terasa “main smack down sobat” hingga terkesan konyol .
Analisis Mendalam
Kekuatan
1. Tema Agama + Mistis: Menyentuh selera sebagian penonton yang suka dark supernatural dengan sentuhan Islami.
2. Durasi Ringkas: Tidak bertele-tele, cukup padat dalam 89 menit.
Kelemahan
1. Naskah Terlalu Sederhana: Kurangnya karakterisasi, twist yang diduga terburu-buru.
2. Akting Kurang Meyakinkan: Mayoritas cast dinilai kurang natural dibanding film horor lokal lainnya.
3. CGI & Suara yang Tidak Proporsional: Efek visual dan audio sering dianggap terlalu berlebihan.
4. Plot Tidak Konsisten: Beberapa bagian terkesan diambil dari cerita hantu biasa tanpa benang merah kuat.
.webp) |
anak-perjanjian-syaitan-2-azlinda-horor.webp |
Opini Pribadi 🎙️
Sebagai penikmat film horor Malaysia dan Indonesia, Anak Perjanjian Syaitan 2 terasa seperti langkah mundur dibanding film sejenis dalam dekade terakhir. Meskipun memiliki potensi lewat konsep "perjanjian syaitan", realisasinya kurang matang.
Jika film pertama menceritakan tema tabu dengan konsep kekeluargaan dan bayaran jiwa, sekuelnya hanya berputar di efek jump scare, suara gaduh, dan makeup berat.
Kombinasi supernatural dan religius seharusnya bisa menjadi pilar solid, namun di sini terasa hanya sebagai stempel belaka, tanpa pesan mendalam atau ketegangan psikologis.
Dari nilai hiburan murni, mungkin masih layak ditonton penonton kasual yang suka film streaming cepat tanpa ekspektasi tinggi. Namun bagi yang mengincar horor berkualitas, alangkah baiknya memilih karya-karya seperti Dukun (Indo), Roh (Malaysia), Jangan Panggil Aku Pocong, atau film-film dari Box4U dan GSC Malaysia.
Rekomendasi Penonton
Tipe Penonton Rekomendasi
Penonton santai & streaming Layak untuk tontonan ringan, singkat, dan tanpa beban
Penonton pencinta horor berkualitas Disarankan skip, terlalu dangkal
Pecinta tema mistik Islami yang toleran Masih bisa ditonton, tapi jangan berharap skala epik
.webp) |
anak-perjanjian-syaitan-2-tiga-tokoh.webp |
|
Kesimpulan & Penutup
Anak Perjanjian Syaitan 2 adalah sekuel yang memiliki banyak kekurangan: naskah melemah, akting semu, efek suara dan CGI yang terlalu berlebihan, serta alur yang tidak fokus. Meski mengusung tema Islami yang potensial, eksekusinya terasa setengah matang.
Bagi penggemar horor streaming cepat, film ini mungkin masih bisa dinikmati. Namun bagi mereka yang mencari kualitas seni, atmosfer, dan cerita dengan pesan kuat, sebaiknya film ini menjadi pilihan terakhir.
Penutup: Sugestimu akan Terus Diingat
Semoga artikel ini memberikan informasi lengkap—mulai dari sinopsis, review, hingga opini pribadi dan rekomendasi. Jika kamu pernah menonton Anak Perjanjian Syaitan 2, bagikan pengalamanmu di kolom komentar!
Terima kasih sudah membaca. Jangan lupa:
Like & Share jika bermanfaat.
Subscribe untuk update artikel film terbaru.
Stays tuned ke blog ini untuk review film lokal & regional lainnya!
Komentar
Posting Komentar