Review The Devil Conspiracy (2022): Konspirasi Iblis, Kloning Yesus, dan Kebangkitan Lucifer
The Devil Conspiracy (2022): Konspirasi Iblis yang Mengguncang Iman dan Sains
Review Lengkap Film Horor Barat The Devil Conspiracy (2022)
Film The Devil Conspiracy adalah salah satu horor barat tahun 2022 yang mencampurkan unsur agama, mitologi, dan sains dalam sebuah narasi gelap yang penuh misteri dan konspirasi. Film ini menjadi perbincangan karena mengangkat topik kloning Yesus Kristus dan keterlibatan organisasi rahasia yang memuja iblis.
Simak ulasan lengkap berikut yang mengupas sinopsis, pemeran, tema, ulasan kritikus, serta fakta-fakta menarik dari film horor ini.
![]() |
the-devil-conspiracy-2022-poster.jpg |
REVIEW RESMI YOUTUBE:
Trailer ini menampilkan kilasan adegan mencekam, ritual iblis, dan adegan pertarungan antara malaikat dan kekuatan jahat.
Sinopsis The Devil Conspiracy (2022)
Kloning Yesus dan Kebangkitan Lucifer
Film ini mengisahkan tentang sebuah organisasi rahasia yang memiliki teknologi kloning paling mutakhir di dunia. Tujuan utama mereka bukan sekadar menciptakan manusia, tetapi mengkloning darah Yesus Kristus yang mereka curi dari kain kafan Turin—yang dipercaya sebagai kain pembungkus tubuh Yesus.
Mereka berencana menggunakan teknologi ini untuk menciptakan tubuh baru bagi Lucifer, iblis yang telah lama terkurung di alam kegelapan. Namun rencana ini tidak berjalan lancar karena ada pihak-pihak yang berusaha menggagalkan kebangkitan kegelapan tersebut, termasuk para malaikat yang masih setia pada surga.
Pemeran dan Karakter Utama
Pemeran Utama
Alice Orr-Ewing sebagai Laura Milton
Seorang ilmuwan muda yang terjebak dalam konflik besar antara surga dan neraka.
Joe Doyle sebagai Lucifer / Michael
Pemeran ganda yang memerankan dua entitas spiritual: sang malaikat agung dan iblis yang ingin bangkit.
Eveline Hall sebagai sang pemimpin sekte
Seorang wanita tua yang memimpin organisasi pemuja iblis dengan ideologi ekstrem.
Sutradara dan Penulis
Film ini disutradarai oleh Nathan Frankowski, dengan naskah ditulis oleh Ed Alan. Mereka menciptakan dunia yang penuh dengan nuansa gothic, teknologi futuristik, dan ajaran religius yang diputarbalikkan.
Tema dan Simbolisme Religius
Iman vs Sains
Salah satu kekuatan utama film ini adalah keberaniannya menggabungkan tema keagamaan dengan sains modern. Dengan adanya teknologi kloning dan manipulasi genetika, film ini menyampaikan pesan bahwa ketika manusia mencoba memainkan peran Tuhan, maka kehancuran pun akan datang.
Konspirasi dan Kebangkitan Iblis
Film ini memanfaatkan teori konspirasi religius, termasuk keberadaan organisasi rahasia, relik suci yang disembunyikan, dan ritual iblis yang dilakukan secara tersembunyi di bawah gereja. Semua ini menciptakan atmosfer yang kelam dan mengganggu, khas film horor barat.
![]() |
poster-film-the-devils-conspiracy-apokaliptik.webp |
BACA JUGA:trailer-wolf-man-2025-profil-film-horor
Ulasan Kritikus dan Penonton
Pro dan Kontra
Film ini menuai reaksi beragam. Banyak yang memuji konsep unik dan keberaniannya menyentuh tema sensitif, namun ada pula yang mengkritik eksekusi ceritanya yang terkesan berlebihan dan kadang membingungkan.
Kelebihan:
Tema unik dan belum banyak dieksplorasi.
Visual dan efek yang cukup mengesankan untuk horor kelas menengah.
Unsur thriller dan ketegangan cukup kuat.
Kekurangan:
Plot kadang berputar-putar dan tidak fokus.
Karakter kurang mendapat pendalaman emosional.
Beberapa elemen visual dianggap terlalu "berlebihan".
Skor dan Rating
IMDb: 4.5/10
Rotten Tomatoes: 40% (audience score)
Google Review: Sebagian besar penonton memberikan ulasan netral hingga positif karena konsepnya yang segar.
![]() |
poster-resmi-the-devils-conspiracy-2023.webp |
BACA JUGA:10-film-action-terbaik-2025
Fakta Menarik Tentang Film The Devil Conspiracy
1. Kain Kafan Turin yang digunakan dalam film memang benar-benar ada di dunia nyata, dan telah lama menjadi objek penelitian dan kontroversi dalam dunia Kristen.
2. Proses syuting dilakukan di berbagai tempat bersejarah di Eropa untuk menciptakan nuansa kuno dan religius yang otentik.
3. Film ini sempat dilarang tayang di beberapa negara karena dianggap menyinggung kepercayaan tertentu.
Komentar
Posting Komentar