Review film Thor: Love and Thunder (2022) – Petualangan Baru Sang Dewa Petir
Thor: Love and Thunder (2022) – Petualangan Baru Sang Dewa Petir
Marvel Studios kembali membawa kita dalam petualangan penuh aksi, humor, dan drama emosional melalui film Thor: Love and Thunder yang dirilis pada tahun 2022. Film keempat dalam seri Thor ini menjadi salah satu produksi Marvel Cinematic Universe (MCU) yang paling ditunggu-tunggu. Disutradarai oleh Taika Waititi, film ini menghadirkan banyak kejutan, terutama kembalinya Jane Foster sebagai Mighty Thor.
Dalam artikel ini, kita akan membahas secara lengkap mengenai alur cerita, pemeran, tema film, fakta menarik, serta opini pribadi saya tentang film yang satu ini.
![]() |
thor-love-and-thunder-official-poster.webp |
Sinopsis Thor: Love and Thunder
Awal Cerita
Film ini dimulai dengan menampilkan Gorr (Christian Bale), seorang manusia yang kehilangan anaknya di sebuah planet tandus. Setelah mengalami tragedi, Gorr menemukan Necrosword, pedang terkutuk yang memberinya kekuatan luar biasa untuk membunuh para dewa. Tersakiti oleh ketidakpedulian dewa terhadap penderitaan umat manusia, Gorr bersumpah akan memusnahkan seluruh dewa di alam semesta. Ia pun menjadi sosok mengerikan yang disebut Gorr the God Butcher.
Sementara itu, Thor (Chris Hemsworth) sedang melakukan perjalanan bersama Guardians of the Galaxy. Thor yang kini lebih santai, seolah menemukan kedamaian setelah kekalahannya dalam Avengers: Endgame. Namun, panggilan darurat datang dari Lady Sif yang memperingatkan tentang ancaman Gorr.
🎥 Trailer Resmi
Jika kamu belum menontonnya, berikut link trailer resmi Marvel:
Jane Foster Kembali
Di Bumi, Jane Foster (Natalie Portman) sedang berjuang melawan penyakit kanker stadium lanjut. Saat mencoba mencari pengobatan alternatif, ia merasa tertarik untuk mendatangi potongan Mjolnir yang hancur di New Asgard. Tanpa disangka, Mjolnir bereaksi terhadap Jane, menyatukan dirinya kembali dan memilih Jane sebagai pemilik baru. Ia pun berubah menjadi Mighty Thor, memiliki kekuatan super, namun kekuatannya datang dengan harga mahal—setiap kali Jane menggunakan Mjolnir, kesehatannya semakin memburuk.
Pertarungan Melawan Gorr
Gorr mulai menculik anak-anak Asgard untuk memancing Thor. Bersama Valkyrie dan Jane, Thor berusaha menyelamatkan mereka. Mereka meminta bantuan Zeus (Russell Crowe) di Omnipotence City, namun Zeus justru menolak membantu dan menganggap Gorr sebagai ancaman sepele. Dalam pertarungan di sana, Thor berhasil mengambil Thunderbolt Zeus.
Akhirnya, Thor, Jane, dan Valkyrie menghadapi Gorr dalam pertarungan klimaks di Shadow Realm. Jane semakin lemah akibat kanker, tetapi ia tetap memilih untuk membantu Thor. Dalam duel terakhir, Gorr berhasil membuka Eternity, entitas kosmik yang dapat mengabulkan satu permintaan. Namun, pada akhirnya, Gorr tidak meminta kehancuran para dewa, melainkan kebangkitan putrinya yang telah meninggal.
Jane meninggal di pelukan Thor dan jiwanya pergi ke Valhalla. Sementara itu, Thor memutuskan untuk mengasuh putri Gorr yang kini diberi nama Love. Mereka menjadi duo baru, Love and Thunder.
![]() |
poster-resmi-thor-love-and-thunder.webp |
BACA JUGA :/review-film-joker-2019
🌟 Pemeran Utama dan Karakter
Berikut daftar pemeran penting dalam Thor: Love and Thunder:
Chris Hemsworth sebagai Thor Odinson
Natalie Portman sebagai Dr. Jane Foster / Mighty Thor
Tessa Thompson sebagai Valkyrie
Christian Bale sebagai Gorr the God Butcher
Taika Waititi sebagai Korg (juga sutradara)
Russell Crowe sebagai Zeus
Chris Pratt sebagai Star-Lord
Pom Klementieff, Dave Bautista, dan Guardians lainnya dalam peran pendukung
Kehadiran Christian Bale sebagai villain menjadi salah satu poin kekuatan film ini, karena aktingnya yang intens dan emosional.
🎨 Tema dan Nuansa Film
Humor dan Emosi
Taika Waititi kembali menggarap film Thor dengan ciri khas humornya yang kental. Seperti pada Thor: Ragnarok, film ini penuh lelucon absurd dan adegan nyeleneh. Beberapa momen, seperti kambing raksasa yang berteriak, menjadi running gag sepanjang cerita. Namun, di balik komedi itu, film ini juga mengeksplorasi tema kesedihan, kehilangan, dan keberanian menghadapi kematian.
Identitas dan Pertumbuhan Diri
Thor bukan hanya bertarung melawan Gorr, tetapi juga menemukan makna baru dalam hidupnya. Setelah kehilangan banyak hal—Asgard, orang tuanya, saudara, bahkan rasa percaya diri—Thor mencoba mencari jati dirinya. Film ini menutup perjalanan karakternya dengan lebih dewasa: dari dewa arogan menjadi sosok ayah.
Kekuatan Jane Foster
Transformasi Jane menjadi Mighty Thor adalah salah satu elemen terpenting film ini. Kisah Jane yang sakit parah namun tetap memilih membantu orang lain memberikan sentuhan heroik yang menyentuh. Banyak penonton menganggap subplot Jane Foster sebagai kekuatan emosional utama.
🎬 Kelebihan dan Kekurangan Film
Kelebihan
✅ Visual Spektakuler
Efek CGI yang menampilkan Shadow Realm, Omnipotence City, dan pertempuran kosmik terlihat memukau di layar lebar.
✅ Akting Berkualitas
Christian Bale berhasil menciptakan villain yang tragis dan menyeramkan. Natalie Portman tampil prima dalam peran ganda sebagai ilmuwan rapuh dan pahlawan super.
✅ Humor yang Menghibur
Film ini tetap ringan dan penuh tawa, cocok untuk penonton keluarga.
Kekurangan
❌ Tone Tidak Konsisten
Sebagian kritikus menganggap film ini sering beralih dari adegan serius ke lelucon secara tiba-tiba, membuat emosinya kurang mendalam.
❌ Durasi Terbatas untuk Villain
Kisah Gorr terasa kurang dieksplorasi padahal karakternya memiliki latar belakang menarik.
❌ Plot Terkesan Padat
Beberapa subplot terasa terburu-buru dan tidak mendapatkan porsi pengembangan yang cukup.
BACA JUGA:/review-jurassic-world-rebirth-2025
📝 Opini dan Pendapat Pribadi
Sebagai penggemar film superhero dan pengikut MCU sejak fase pertama, saya menganggap Thor: Love and Thunder sebagai tontonan yang menyenangkan, walaupun tidak sempurna.
Saya pribadi suka bagaimana film ini menampilkan dinamika baru antara Thor dan Jane Foster. Adegan Jane memegang Mjolnir untuk pertama kalinya adalah salah satu momen paling epik dalam MCU.
Namun, saya juga merasakan tone film yang sedikit “campur aduk”—satu saat kita melihat tragedi Gorr dan anaknya, beberapa detik kemudian kambing raksasa berteriak seperti meme. Bagi sebagian orang, itu mungkin lucu, tapi bagi saya sedikit mengurangi intensitas emosional film.
Yang saya kagumi adalah keberanian Taika Waititi untuk terus bereksperimen dengan gaya penceritaan. Ia berhasil membuat Thor menjadi franchise yang unik di MCU, lebih komedi dibanding film superhero lain.
Secara keseluruhan, Thor: Love and Thunder lebih ringan daripada Thor: Ragnarok, namun tetap menyajikan pesan mendalam: bahwa cinta bisa menjadi kekuatan terkuat di semesta.
![]() |
thor-mighty-thor-love-and-thunder.webp |
🎯 Fakta Menarik Seputar Produksi
Christian Bale awalnya sempat ragu kembali main film superhero setelah perannya sebagai Batman, namun ia tertarik karena sosok Gorr yang kompleks.
Natalie Portman berlatih intensif selama berbulan-bulan untuk adegan aksi dan transformasi fisik.
Film ini menampilkan lagu-lagu klasik Guns N’ Roses sebagai soundtrack utama.
Judul “Love and Thunder” diambil dari nama dua karakter utama di akhir film: Love (anak Gorr) dan Thunder (Thor).
Penutup
Thor: Love and Thunder adalah film yang memadukan aksi, cinta, kehilangan, dan humor dalam satu paket menghibur. Walaupun ada beberapa kekurangan dalam penceritaan, film ini tetap memiliki hati yang kuat dan menjadi langkah penting dalam perjalanan karakter Thor.
Bagi saya, yang paling berkesan bukan hanya pertempuran kosmik atau ledakan CGI, melainkan keberanian Jane Foster menghadapi penyakitnya dan pilihan Gorr untuk memilih cinta dibanding balas dendam.
BACA JUGA :review-film-late-night-with-devil-2024
Apapun pendapatmu, satu hal yang pasti: Thor masih menjadi salah satu pahlawan paling menarik di Marvel, dan petualangannya belum selesai. Saya penasaran akan seperti apa perjalanannya selanjutnya bersama Love.
Kalau kamu penggemar MCU, Thor: Love and Thunder wajib ditonton—entah untuk aksi bombastisnya, humor segarnya, atau momen-momen menyentuh di balik palu Mjolnir yang legendaris.
Komentar
Posting Komentar